ASLAMA NANDA RIZAL
Tersapu kian jauh
Terkikis kian habis
Yang dahulu berjaya
Kini langka yang tiba
Dahulu, kau selalu bergema
Penuh hirau akan lapisan sosial
Lambaian dan genggaman tangan
Pertanda, pertanda kau dahulu bermakna!
Dirimu masih resmi
Dirimu masih bersemi
Namun tercabik pedih ini hati
Dirimu tak lagi menyentuh dasar negeri
Kini, dimanakah dirimu?
Kau bilang, kau masih ada
Kau bela dirimu
Ah tidak, kami yang membelamu!
Tidurlah dengan lelap
Nikmatilah semilir angin
Hiruplah udara sejuk yang menyergap
Damaikanlah segenap dirimu punya batin
Cukup! Sudah cukup waktu tidurmu!
Bangunlah! Bangkit dan berjayalah!
Tak mampu? Apa? Kau bilang kau tak mampu?
Pecundang! Lemah!
Teganya, oh teganya
Peluh dan darah dahulu tersemai
Para pendahulu rela berkorban
Demi sesuatu yang indah rasanya
Ya. Terucapnya namamu dengan lantang
Kini, kami yang membelamu
Yang membangunkanmu
Dari tidur panjangmu
Yang membangkitkanmu
Dari penjajahan gaya baru
Kini, namamu selalu terucap
Getaranmu selalu terasa
Jiwamu selalu mengena
Dalam segenap kami punya cinta
Untukmu, pekik “MERDEKA!
No comments:
Post a Comment